Pendidikan
dengan menggunakan metode behavioristik, kognitif ataupun humanistik akan
sama-sama menghasilkan manusia-manusia yang diharapkan, tentu saja dengan
karakteristik masing-masing teori di atas. Pendidikan dengan metode
behavioristik, menekankan pada pengertan belajar merupakan perubahan
tingkah laku, sehingga hasil belajar adalah sesuatu yang diamati dengan indra
manusia langsung tertuang dalam tingkah laku. Seperti yang dikemukakan oleh
Ahmadi dan Supriono (1991:121) bahwa belajar adalah proses usaha tingkah laku
yang baru secara keseluruhan sebagai hasil penglaman individu itu sendiri dalam
interaksi lingkungannya.. Disini bahwa, manusia dilahirkan dalam keadaan yang
bersih ataupun suci, namun tergantung bagaimana anak itu dididik. Baik buruknya
manusia itu tergantung pada pola pendidikan, juga faktor eksternal dan internal
lainnya yang saling mempengaruhi. Sesuai dengan karakteristik diatas, dengan
melalui pendekatan behavioristik ini, anak akan tumbuh melalui pendidikan dan
pengembangan tingkah laku sesuai dengan norma dan segala budaya yang dijunjung
tempatnya. Melalui pendekatan kognitif, yang dimana lebih menekankan
pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia.
Sehingga akan menghasilkan manusia yang . Melalui pendekatan humanistik yang
dimana pendekatan ini adalah pendekatan yang memandang bahwa manusia itu harus
diperlakukan seperti manusia atau lebih sering dikenal dengan memanusiakan manusia. Melalui pendekatan
ini, peserta didik akan medapatkan pelayanan sesuai dengan kodratnya. Melalui
pendekatan ini juga, peserta didik akan dapat mencapai perkembangan yang
optimal. Jika pendekatan ini berhasil maka, akan megkahsilkan manusia yang
memahami dirinya sendiri, dan mampu mencapai aktualisasi diri yang baik.
No comments:
Post a Comment